Pahami Perbedaan Mata Minus, Silinder dan Plus

Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami kelainan mata minus, silinder dan plus. Penyebabnya ada berbagai macam, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga kebiasaan buruk yang dapat menurunkan kinerja pada mata. Mata minus, silinder dan plus merupakan kondisi gangguan refraksi pada mata yang dapat mengganggu penglihatan sehingga pekerjaan tidak optimal. 

Kondisi mata ini perlu penanganan khusus agar tidak bertambah parah. Tidak hanya itu, Anda dapat menggunakan kacamata atau softlens sebagai alat untuk mempertajam penglihatan objek di sekitar Anda. Lalu apa yang jadi pembeda dari kelainan mata yang sering disebut sebagai mata minus, silinder, dan plus?

Mata Minus dan Gejalanya

Pertama-tama Anda harus mengetahui bahwa mata memiliki beberapa bagian yang terdiri dari iris kornea, pupil, retina kristal dan saraf optik. Proses penglihatan normal terjadi ketika cahaya yang menembus ke dalam mata difokuskan oleh lensa dan kornea, tercermin secara tepat di dalam retina. Setelah itu, cerminan akan ditransmisikan ke otak melalui saraf optik untuk ditampilkan sebagai gambar. 

Namun seseorang yang memiliki gangguan miopi atau mata minus, tidak memiliki proses penglihatan yang normal. Cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depan retina. Hal itulah yang menyebabkan pandangan menjadi tidak jelas atau kabur saat melihat objek yang terletak pada jarak yang jauh.

Gejala utama mata minus atau miopi adalah kesulitan untuk melihat objek yang jauh dengan jelas. Namun Anda masih perlu memperhatikan gejala lainnya seperti:

  1. Penglihatan buram atau berkabut pada objek yang terletak pada jarak yang jauh,

  2. Ketegangan sakit kepala,

  3. Sering memicingkan mata untuk melihat benda yang jauh,

  4. Mata minus seringkali merupakan kondisi bawaan.

Mata Silinder dan Gejalanya

Mata silinder atau astigmatisme merupakan kelainan bentuk kornea karena lensa tidak cembung sempurna sehingga bayangan objek tidak fokus pada satu titik di retina, melainkan lebih dari satu titik. Ketika cahaya masuk pada mata silinder, bayangan akan difokuskan pada beberapa titik retina pada waktu bersamaan, ini membuat penglihatan mata menjadi kabur.

Mata silinder bisa terjadi pada segala usia dan umumnya menimbulkan gejala berupa:

  1. Penglihatan kabur saat melihat objek pada jarak jauh dan pendek,

  2. Kesulitan mengemudi di malam hari,

  3. Berpenglihatan ganda.

Mata Plus dan Gejalanya

Mata plus atau rabun dekat merupakan kelainan pada mata yang membuat penderitanya kesulitan untuk melihat objek dalam jarak dekat. Sebaliknya, penderita mata plus dapat melihat objek yang jaraknya jauh dengan lebih jelas. Biasanya penderita rabun dekat adalah seseorang yang sudah lanjut usia. 

Kelainan penglihatan pada mata plus terjadi akibat cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan di belakangnya. Hal ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek atau bentuk kornea maupun lensa mata yang tidak normal. 

Gejala yang akan dialami oleh mata plus antara lain:

  1. Sakit kepala,

  2. Pandangan blur atau ganda,

  3. Mata sering terasa lelah,

  4. Merasa pusing ketika selesai membaca sesuatu.

Permasalahan mata minus, silinder atau plus dapat teratasi dengan penggunaan kacamata dan kontak lensa. Anda bisa mendapatkan kualitas frame kacamata, lensa dan kontak lensa terbaik hanya di Optik Tunggal. Jika Anda mengalami gejala kelainan mata seperti penjelasan di atas, konsultasikan mata Anda segera di Optik Tunggal secara gratis

BAGIKAN